Salah satu penganan yang saya ingat mempunyai nama-nama sangat unik adalah bakso, penganan yang bahan utamanya terbuat dari daging yang dicincang halus kemudian dibentuk bulatan-bulatan yang mengambang dalam kuah gurih ini. Setidaknya, sampai saat ini di Jombang ada bakso yang namanya tidak hanya mencipta ”ledakan-ledakan” di telinga, tetapi juga rasanya sangat ”meledak” di lidah.
Di Jombang, ada penjual bakso yang memberi sebutan produk baksonya dengan nama-nama yang sangat unik berbau militeristik. Setidaknya ada lima nama yang sementara ini dapat saya telusuri dan identifikasi.
Yang pertama adalah Bakso Mortir. Tempat berjualan bakso ini berlokasi di Jalan Raya Ngoro yang menghubungkan Jombang-Malang. Jaraknya sekitar 21 Km arah tenggara kota Jombang. Gerai bakso berupa bangunan permanen, tidak terlalu luas namun cukup strategis lokasinya, di tepi jalan raya dan dekat dengan pasar.
Berikutnya Bakso Rudal. Tempat berjualannya berada di selatan pertigaan Ceweng, Kecamatan Diwek, kampungnya Asmuni Srimulat. Kampung yang juga menjadi cikal bakal munculnya kesenian lerok, induk dari kesenian ludruk. Dari Jombang ke arah selatan kurang lebih 5 km. Gerainya berupa warung tenda dengan tiang kayu dan bambu, tempatnya cukup luas dan strategis karena berada di persimpangan jalan dan merupakan jalan raya yang menghubungkan Jombang-Malang dan atau Jombang-Kediri.
Ketiga adalah Bakso Bom. Penjualnya ada di depan pasar Ngoro dan hanya buka pada sore hari sampai larut malam. Hanya saja tempat berjualannya tak terlalu besar, karena ”gerai”-nya termasuk golongan kaki lima. Jadi sangat tidak nyaman bila menginginkan suasana makan yang santai, apalagi untuk romantis-romantisan!
Keempat adalah Bakso Glerr. Bakso ini lokasinya nyelempit di perkampungan kecil di Ngoro. Tepatnya di pinggir jalan alternatif yang menghubungan Ngoro dan Gudo. Biarpun tempatnya tersembunyi, hampir setiap hari pembelinya harus rela antri menunggu giliran dilayani.
Then, the next bakso in Jombang is Bakso Nuklir. Gerai bakso ini ada di depan Rumah Sakit Kristen Mojowarno, Jombang. Jaraknya sekitar 17 km arah tenggara kota Jombang. Konon kata pemiliknya, gerai bakso ini hanya ada satu di depan RSK Mojowarno. Kalau toh di Jombang ada penjual bakso dengan nama yang sama, dapat dipastikan ini bukan yang asli, alias bukan bakso nuklir yang rasanya ”meledak dahsyat” itu. Paling-paling ”ledakan rasa” yang ndompleng nama ini hanya seperti ledakan mercon atau petasan seukuran jerami padi saja. Tentang bakso nuklir ini, saya pernah mengangkat menjadi postingan khusus. Silahkan klik di sini untuk memperoleh informasi yang lebih panjang dan lebar meskipun belum tentu lengkap!
Itulah beberapa nama bakso unik dan khas yang ada di Jombang yang sementara ini dapat saya identifikasi. Tetapi saya ”mencurigai” bahwa di Jombang bagian lain, terutama di wilayah utara, juga masih ada nama-nama bakso yang lebih dahsyat lagi, entah itu namanya bakso peluru, bakso senapan, bakso scud, bakso patriot, bakso meriam, dan sebagainya, karena saya belum pernah secara khusus melakukan kegiatan ”intelejen” di kawasan ini.
Sementara kelima nama bakso yang telah saya sebut sebelumnya, semuanya berada di Jombang bagian selatan, bagian Jombang yang juga ”menghasilkan” Gus Dur, Cak Nur, Gombloh, dan tentu saja Asmuni Srimulat. Namun yang jelas, rasa dari kelima bakso itu sesuai dengan namanya, ”meledak dan menggelegar” di lidah siapa saja yang menikmatinya. Ingin mencoba?
14 Komentar
hehehe...unik juga nama2nya sangar begitu. rasanya gimana? apa sehebat namanya juga
BalasHapussetuju, mbak nama2nya selain unik terkesan sangar, di bandung pun untuk nama bakso rudal ada sih, bakso malvinas ada nggak di Jombang? di bandung ada :)
Hapusbakso malvinas di Jombang, hingga saat ini sy belum menemukan. Tapi kalau Bakso Presiden ada :)
HapusKalo dipikir2 sy sbg orang nJombang merasa iri juga sama daerah2 lain yg punya makanan khas spt Surabaya (lontong balap), Mojokerto (onde-onde), Kediri (tahu pong), Madiun (brem) dll. Apa mungkin bakso ini ya?????
BalasHapushe..he.. aku yo binun karo masakan khas njombang.. mosok pecel ?
BalasHapusternyata bukan cuma aku yaa yang iri sam kota lain yang memiliki ciri khas kulinernya.
BalasHapusbagaimana dengan Lodeh Kikil??
apakah di kota lain juga ada lodeh kikil???
atau Es Lodeh pedas???
aku rasa itu punya jombang.
bagaimana kalau mulai sekarang kita kampanyekan kekayaan kuliner Jombang??
oya, beberapa waktu yang lalu, aku dapet bocoran orang pemda, bahwa jombang sedang berusaha mematenkan dan membudidayakan jambu darsono (jambu yang berwarna merah kehitam-hitaman, dan lebih besar dari jambu lainnya) sebagai salah satu ciri khas Jombang. hhm, kita tunggu saja, berhasil atau tidak usaha pemerintahan jombang.
wah,,wah,, ini bacanya... trus ngebayangin baso'nya.. yah,, tau sih bakso daging,, tapi inget namanya,, martil.. nuklir,,ko waktu ngunyah kaya' ada yang klotak2 di dalem mulut, hehehe...
BalasHapusUdah pernah denger nama bakso2 itu waktu ke Jombang, cuma belum pernah coba... takut meledak hehe...
BalasHapuseh di pekan baru jg ada nama bakso itu, cuma ternyata emang gak da bedanya dari bakso biasa.
BalasHapusserba bakso ya... rasanya enak nggak gan? boleh dicoba tuh kalo mudik, hehe
BalasHapusBlogwalking ya gan... kalo berkenan, mohon kunjung dan follow balik ke review-newgadget.blogspot.com makasih ya :)
Baksi nuklir memiliki cabang, tepatnya di dekat MTsN Diwek (Jln. Mojowarno-Cukir)
BalasHapusstand yang ada di diwek itu dikelola oleh anak pemilik Bakso Nuklir yang ada di dekak RSK Mojowarno..
Sama-sama mantabs..
Meledak2nya krn pedes ya.. Berarti gak usah di kasih pedes lagi ya..
BalasHapusNgileeeerr.... ^^
BalasHapusnama baksonya unik-unik bgt...
BalasHapuspengen nyicipin satu-satu....
heeemmm...
Thanks for your visiting and comments!