Pulau Koja Doi, Sikka, NTT [Dokumen 2009] |
PULAU Koja Doi adalah salah satu pulau eksotis dan padat penduduknya yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Maumere, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini dikelilingi oleh keindahan laut yang memukau, menjadikannya salah satu lokasi yang wajib dikunjungi. Desa Koja Doi, yang terletak di pulau ini, termasuk dalam gugusan pulau-pulau kecil di utara Laut Flores. Desa Koja Doi menawarkan perpaduan pesona alam, budaya, dan sejarah yang unik.
Salah satu ikon utama di Pulau Koja Doi adalah jembatan batu yang menghubungkan pulau ini dengan Desa Koja Besar. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 680 meter, dengan lebar tiga meter dan tinggi yang sama. Dibangun pada tahun 1987 berkat kerja keras masyarakat setempat, jembatan ini tidak hanya menjadi sarana penghubung, tetapi juga daya tarik wisata. Keunikannya terletak pada materialnya yang sepenuhnya terbuat dari batu, menjadikannya simbol kekuatan dan kebersamaan masyarakat lokal.
Pulau Koja Doi menyimpan kenangan pahit dari bencana tsunami yang melanda Teluk Maumere pada Desember 1992. Tsunami yang dipicu oleh gempa bumi dahsyat ini membawa kehancuran besar, termasuk di Pulau Koja Doi. Rumah-rumah warga hancur, dan masyarakat harus memulai kehidupan mereka kembali dari awal. Hingga kini, peristiwa tersebut menjadi bagian penting dari sejarah pulau ini, mengingatkan kita akan kekuatan alam dan ketangguhan masyarakat setempat.
Bagi pecinta diving dan snorkeling, Pulau Koja Doi adalah destinasi impian. Air lautnya yang jernih dengan warna hijau toska memancarkan keindahan yang tak tertandingi. Di kedalaman lima meter, terumbu karang jenis Acropora elegantula tumbuh subur, membentuk koloni bercabang yang menyerupai semak-semak indah. Keanekaragaman biota laut, mulai dari ikan kecil berwarna cerah hingga berbagai jenis karang lainnya, menambah daya tarik bawah laut pulau ini.
Di tengah Pulau Koja Doi terdapat sebuah bukit batu purba yang memiliki bentuk menyerupai telur raksasa. Bukit ini menjulang setinggi 30 meter dengan lebar sekitar 100 meter persegi. Puncaknya dihiasi oleh pohon beringin besar yang menambah suasana asri. Di bawah pohon, ayunan kayu terpasang sebagai tempat bersantai bagi pengunjung. Untuk menuju ke puncak, tangga semen yang dibangun oleh masyarakat mempermudah akses, sementara panorama dari atas bukit memberikan pemandangan yang spektakuler.
Pulau Koja Doi juga kaya akan tradisi dan budaya. Di desa ini terdapat dua sanggar tari terkenal, yaitu La Malino dan Sanggar Monianse. Begitu tiba di pulau, pengunjung akan disambut dengan Tari Balumpa, sebuah tarian tradisional khas yang merupakan hasil akulturasi budaya Maluku dan Buton. Tarian ini tidak hanya menjadi sambutan, tetapi juga cara masyarakat lokal memperkenalkan warisan budaya mereka kepada dunia.
Dengan demikian, Pulau Koja Doi ini merupakan perpaduan sempurna antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan kekayaan sejarah. Dengan pesonanya yang unik, pulau ini menawarkan pengalaman wisata yang tidak akan terlupakan.
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!