Kebetulan, saya juga menjadi anggota lepas yang bermain di sini, artinya saya bisa bermain di beberapa perkumpulan dan sesukanya main di perkumpulan mana yang bermain di gedung ini, yang penting membayar iuran. Anggota lepas biasanya membayar iuran hanya "insidental" saja, sekali main langsung bayar. Beda dengan yang anggota tetap, setiap bulan harus membayar iuran, main atau tidak main.
Dalam setiap pertandingan, biasanya saya berganti-ganti pasangan. Seringnya saya berpasangan dengan Romo F, seorang pastor, yang bermain dengan tangan kiri dengan pukulan yang sering "tak terduga". Ya, sering tak terduga, kadang suttlecock yang mudah dikembalikan, dipukul keras tapi nyangkut pada net. Saya menggandeng Romo F bukan tanpa alasan, karena beliau usianya sudah tak muda lagi, maka saya harus menjadi penyeimbangnya. Biasanya Romo F saya minta berada di depan, setidaknya untuk menutupi ketidaklincahannya dalam bergerak.
Lawan tanding saya biasanya Haji IB dan Haji IM yang terkenal dengan tenaga kudanya dan smash-smash keras dan cop sert drop shot yang menipu. Dua haji ini adalah nelayan sukses yang gila juga dengan permainan badminton. Tenaganya sangat kuat karena --menurut penuturannya-- sering menarik tambang kapal dan jala sendiri jika melaut, meskipun mempunyai beberapa anak buah.
Sementara Romo F yang usianya tak muda lagi itu dan dengan gerakannya yang tak lincah lagi, akan sering menjadi sasaran pukulan tipuan dua haji ini. Pontang-pantinglah Romo F menangkis dan mengembalikan suttlecock. Itu makanya, jika Romo F tandem dengan saya, saya minta beliau di depan. Selain alasan untuk menutupi ketidaklincahan geraknya, juga untuk menghadang suttlecock di depan net atau pukulan-pukulan cop di depan net.
Dalam setiap pertandingan, biasanya saya berganti-ganti pasangan. Seringnya saya berpasangan dengan Romo F, seorang pastor, yang bermain dengan tangan kiri dengan pukulan yang sering "tak terduga". Ya, sering tak terduga, kadang suttlecock yang mudah dikembalikan, dipukul keras tapi nyangkut pada net. Saya menggandeng Romo F bukan tanpa alasan, karena beliau usianya sudah tak muda lagi, maka saya harus menjadi penyeimbangnya. Biasanya Romo F saya minta berada di depan, setidaknya untuk menutupi ketidaklincahannya dalam bergerak.
Lawan tanding saya biasanya Haji IB dan Haji IM yang terkenal dengan tenaga kudanya dan smash-smash keras dan cop sert drop shot yang menipu. Dua haji ini adalah nelayan sukses yang gila juga dengan permainan badminton. Tenaganya sangat kuat karena --menurut penuturannya-- sering menarik tambang kapal dan jala sendiri jika melaut, meskipun mempunyai beberapa anak buah.
Sementara Romo F yang usianya tak muda lagi itu dan dengan gerakannya yang tak lincah lagi, akan sering menjadi sasaran pukulan tipuan dua haji ini. Pontang-pantinglah Romo F menangkis dan mengembalikan suttlecock. Itu makanya, jika Romo F tandem dengan saya, saya minta beliau di depan. Selain alasan untuk menutupi ketidaklincahan geraknya, juga untuk menghadang suttlecock di depan net atau pukulan-pukulan cop di depan net.
Saya sering mengingatkan beliau untuk tetap konsentrasi dan waspada agar tak ditipu terus-menerus sama Pak Haji. Kalau bisa gantian mereka kita tipu. Setahu saya, Romo F ini juga punya pukulan-pukulan yang menipu dan "tak terduga". Sayangnya, kalau memukul atau mengembalikan suttlecock dengan tipuan, sekitar empat dari lima pukulan, sering nyangkut net, atau kalau tak nyangkut net, malah keluar lapangan. Kalau sudah demikian, biasanya saya menyarankan untuk mengarahkan suttlecock dengan "sederhana" saja alias asal bisa kembali dan tak keluar area :)
Ya, itulah "modus operandi" penipuan kami dalam pertandingan badminton setiap minggu. Apa jadinya jika Pak Haji tak menipu Romo F dan saya? Apa jadinya jika kami tak saling menipu dengan pukulan-pukulan atau smash tajam menghujam? Permainan akan terasa garing dan tak seru. Karenanya, kami wajib menipu dengan cop maupun dropshot di setiap pertandingan. Kalau tidak menipu, kamilah yang akan ditipu, dan kami akan mudah dikalahkan. Begitu bukan?
6 Komentar
hehehe... judul yang sukses bikin aku penasaran
BalasHapushahaaaaaa ...
BalasHapussumpahh ..
dirimu mampu menipu pembaca dengan judul yang bikin penasaran :)
nice post :D
wahahaha..ikut ketipu juga dengan judul yang menipu..bukan menipu dink, bikin penasaran
BalasHapusAku ternyata yang tertipu, aku kira artikelnya bukan tentang permainan badminton, hehe...
BalasHapusKapan-kapan bisa sparing badminton sama suami saya nih mas Jun.
BalasHapusWalah walah
BalasHapusThanks for your visiting and comments!