MINGGU pagi itu banyak orang kampung berduyun-duyun ke rumah
Neneng memastikan keberadaannya. Pagi itu Neneng telah ditemukan dari
tempat persembunyiannya, setelah semalaman sempat “menghilang”. Siswi
kelas 5 SD ini di ditemukan tertidur pulas di bekas kandang kambing
milik Pak Udin yang telah dikosongkan. Yang menemukan Pak Nazar bersama
Pak Udin dan beberapa tetangga lainnya selepas sholat subuh.
Ya, Neneng beberapa waktu seolah lenyap ditelan bumi. Sejak selepas
isyak malam minggu lalu, ia dan kawan-kawannya seperti biasa bermain di
tengah lapangan kampung. Malam itu ia dan kawan-kawannya bermain jumpritan
(petak umpet). Secara bergantian, satu orang menjadi “terdakwa” yang
harus mencari kawan-kawan lainnya yang bersembunyi di sekitar lapangan.
Agar tak mudah ditemukan kawannya yang menjadi “terdakwa” itu, makanya
dia sembunyi di tempat yang agak jauh, minimal kalau ditemukan atau
diketahui persembunyiannya, bukan orang yang pertama, karena orang
pertama yang diketahui nantinya akan ganti menjadi “terdakwa” baru dan
harus mencari kawan-kawan lainnya.
Malam itu ia benar-benar menemukan tempat persembunyian yang sangat
strategis, bekas kandang kambing. Sebenarnya kandang kambing itu tak
terlalu jauh dari lapangan, berada diujung dekat pekarangan dan
rerimbunan tanaman kakao dan pisang. Tempat ini jarang dijadikan tempat
persembunyian kawannya yang lain karena kandang itu meskipun sudah tak
“berpenghuni”, namun masih menyisakan kotoran dan agak berbau “khas
kambing”. Mereka lebih memilih bersembunyi di balik drum-drum yang
berada di tepi lapangan maupun di semak-semak dan di balik pepohonan.
Begitulah, sampai akhir permainan, kawan-kawannya yang lain dibuat
kebingungan mencarinya. Bahkan hingga larut malam orang-orang kampung
ikut-ikutan mencarinya. Di rumahnya jelas dia tidak berada. Seisi rumah
sudah diubek-diubek sama bapak-ibunya. Demikian juga di rumah tetangga
maupun sanak-saudaranya yang lain. Hasilnya tetap saja, Neneng belum
ditemukan.
Bahkan beberapa orang kampung melakukan ritual tabuh atau memukul
peralatan dapur dalam pencariannya sambil berjalan menyusuri
perkampungan, pekarangan, kebun dan tempat-tempat lainnya yang diduga
menjadi persembunyian Neneng. Hal ini dilakukan karena siapa tahu
Neneng hilang dibawa oleh wewe gombel atau makhluk halus
sejenisnya. Orang kampung masih mempercayai ritual semacam ini. Namun
sekali lagi, hasilnya nihil. Sampai akhirnya Pak Nazar dan Pak Udin
menemukan Neneng tertidur pulas di bekas kandang kambing yang menjadi
tempat persembunyiannya!
1 Komentar
tapi kenapa pula neneng
BalasHapusmau pulang ...dan tertangkap pula..!
Thanks for your visiting and comments!