Namun sayangnya, tahun ini tampaknya membuat ketar-ketir para petani
cengkeh. Betapa tidak, setahun terakhir ribuan pohon cengkeh yang telah
berumur rata-rata di atas 30 tahun terpaksa dirobohkan akibat banyak
pohon yang mati dengan kondisi daun yang mengering lalu berguguran dan
meranggas. Masih simpang siur apa yang menjadi penyebab ini semua.
Bahkan pohon-pohon kecil usia 5-7 tahun hasil rehabilitasi mandiri para
petani sejak beberapa tahun lalu juga bertumbangan. Untuk tanaman
cengkeh yang sudah meranggas seperti ini akan sulit diselamatkan lagi.
Satu-satunya jalan adalah pohon harus dirobohkan untuk dijadikan kayu
bakar.
Hampir di sembilan desa yang ada di Kecamatan Wonosalam, pohon
cengkehnya mengalami kondisi seperti ini. Kondisi cukup parah ada di
Desa Carangwulung, Wonosalam, dan Panglungan. Beberapa petani
mencurigai bahwa keberadaan tempat penyulingan daun cengkeh yang semarak
sejak pertengahan tahun 1990-an atau sejak berjayanya “kolonialisme”
BPPC, menjadi penyebab mewabahnya penyakit yang menyerang tanaman
cengkeh ini.
Mereka beranggapan bahwa asap dari proses penyulingan yang menimbulkan
jelaga dan tersebar ke udara lalu menempel pada dedaunan peohonan.
Pohon-pohon yang tertempeli jelaga ini daun-daunnya akan mengering dan
tanaman lama-lama akan mati. Di samping itu, ada juga yang mengatakan,
akibat daun-daun cengkeh yang telah jatuh ke tanah diambil untuk proses
destilasi minyak, telah menyebabkan kelembaban tanah dan areal sekitar
tanaman kurang terjaga, bahkan tanah cepat mengering dan merekah.
Selain itu, akibat pengambilan daun secara terus-menerus juga
ditengarai berakibat pada sistem kekebalan tanaman menjadi berkurang
sehingga berbagai jenis hama dan penyakit mudah menyerang. Bisa jadi,
sebab kandungan minyak yang terkandung di dalam dedaunan cengkeh
bersifat antiseptik yang ditengarai mampu menghambat pertumbuhan jamur,
bakteri maupun virus.
Menurut beberapa petani, hingga saat ini belum ada tindakan yang berarti
dari instansi yang terkait dan berwenang. Sementara, beberapa petani
sendiri berusaha secara mandiri mempertahankan tanamannya dengan
menyemprotkan obat-obatan kimia, yang jenis dan kegunaannya masih
dikira-kira, karena jenis hama dan/atau penyakitnya yang menyerang juga
belum diketahui secara pasti.
6 Komentar
so sad ya ... bagaimana dong bapak yang berwenang ...
BalasHapussemoga segera ditemukan penyebabkan Mas, sehingga pohon cengkeh yang masih baik tidak menyusul meranggas....
BalasHapusKalau memang benar karena jelaga dari proses destilasi, apa bisa lokasi pengolahan dijauhkan dari perkebunan?
BalasHapussudah lama euy gak ke wonosalam...
BalasHapusSaya baru tahu sering mengambil daun dapat menyebabkan kekebalan tanaman berkurang, :-O
BalasHapusMungkin kena penyakit CDC
BalasHapusThanks for your visiting and comments!