SAAT ini beberapa daerah di Indonesia, khususnya di kampung halaman saya, telah tiba musim durian. Hampir sepanjang jalan dengan mudah ditemui penjual durian dengan beragam jenisnya. Dan pada musim durian seperti saat ini, selain kulit durian, yang banyak ditemui sebagai limbah adalah biji durian yang dibuang begitu saja. Hanya sedikit orang-orang memanfaatkan bijinya ini sebagai bibit atau untuk ditanam kembali tetapi persentasenya sangat kecil dan yang diambil yang terbaik saja.
Padahal, jika dicermati sebenarnya limbah biji durian ini mempunyai potensi ekonomi yang besar jika diolah lebih lanjut, terutama untuk bahan pangan. Apalagi dengan kandungan gizinya yang baik yang meliputi protein, karbohidrat, lemak, kalsium, dan fosfor. Setiap 100 gram biji durian mengandung 51 gram air, 46,2 gram karbohidrat, 2.5 gram protein dan 0.2 gram lemak. Kadar karbohidratnya ini lebih tinggi dibanding singkong 34,7% ataupun ubi jalar 27,9%. Jadi sangat baik sebagai pelengkap dan/atau subtitusi atau pengganti pangan utama selama ini.
Salah satu pengolahan biji durian yang mudah adalah mengolahnya menjadi keripik biji durian. Di samping mempunyai nilai tambah, keripik biji durian mempunyai daya simpan yang lebih lama dan belum banyak dikenal orang sehingga potensi pasarnya masih terbuka lebar. Petani atau masyarakat dapat memanfaatkan cara ini karena lebih mudah prosesnya dan bisa menjadi cara untuk meningkatkan pendapatan.
Selain keripik biji durian, biji durian juga bisa dimanfaatkan sebagai olahan makanan berupa tepung. Dengan diproses menjadi tepung, selain mempunyai daya simpan yang lebih lama juga memudahkan dalam pemanfaatannya selanjutnya. Misalnya dari bahan tepung ini bisa diproses lebih lanjut seperti menjadi aneka kue, roti, kecap, sirup glukosa, dan sebagainya.
Intinya tepung biji durian bisa dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap maupun pengganti bahan-bahan pembuatan kue yang selama ini kita gunakan. Dan yang terpenting adalah biji durian termanfaatkan dengan baik sehingga biji durian ini tidak menjadi limbah yang sia-sia tetapi bisa menambah nilai ekonominya dan tentunya akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
1 Komentar
Ibu saya merebus bii durian lalu kami makan bersama. Sekarang sudah jarang dan sering dibuang. Salam hangat dari Aceh Mas :)
BalasHapusThanks for your visiting and comments!