Kemudian, pemikiran pembangunan ekonomi mulai bergeser ke arah pembangunan yang berkelanjutan, yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan kebutuhan lingkungan dan keadilan sosial. Pemikiran ini mencakup konsep-konsep seperti pertumbuhan berbasis manusia, pengurangan kemiskinan, dan pemerataan pendapatan.
Pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an, gagasan liberalisasi ekonomi mulai menjadi arus utama dalam pemikiran pembangunan ekonomi. Konsep ini menekankan pada peran pasar dan investasi asing dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, pendekatan ini juga dikritik karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan sosial dan lingkungan yang serius.
Pada masa kini, pemikiran pembangunan ekonomi telah mengambil pendekatan yang lebih holistik, yang mencakup pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Pemikiran ini memperhatikan pentingnya kerjasama antara negara-negara dalam memperjuangkan tujuan bersama dan menciptakan kondisi global yang adil dan berkelanjutan.
Jadi dari berbagai paradigma pembangunan ekonomi menjadi bukti bahwa pemikiran pembangunan ekonomi itu selalu berkembang dan senantiasa mengiringi perubahan-perubahan dalam aktivitas membangun perekonomian. Meskipun tak ada pemikiran yang memiliki kebenaran mutlak dalam menjelaskan fenomena ekonomi dan menyelesaikan persoalan ekonomi, namun sudah menjadi hukum alam (sunatullah) bahwa manusia dengan kemampuan berpikirnya akan selalu berubah pola pikirnya untuk mengatasi segala persoalan kehidupan (ekonomi)-nya.
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!