Pada awalnya, menulis mungkin terasa seperti tugas berat. Banyak orang yang merasa terbebani ketika dihadapkan pada lembaran kosong dan tuntutan untuk mengisi halaman tersebut dengan kata-kata. Namun, seperti halnya "tresna jalaran saka kulina" atau cinta karena dari kebiasaan, kebiasaan menulis yang terus-menerus, yang istiqomah, dapat mengubah perasaan ini. Seiring waktu, menulis tidak lagi menjadi beban, melainkan sebuah kebutuhan yang memberikan kepuasan tersendiri.
Banyak penulis terkenal yang mengaku bahwa mereka tidak selalu mencintai menulis sejak awal. Misalnya, Ernest Hemingway, salah satu penulis terbesar abad ke-20, pernah berkata bahwa menulis adalah pekerjaan yang sulit dan memerlukan disiplin tinggi. Namun, melalui kebiasaan menulis setiap hari, Hemingway menemukan ritme dan cintanya pada menulis. Dalam proses ini, ia menciptakan karya-karya monumental yang masih dihargai hingga saat ini. Demikian juga dengan penulis Indonesia seperti Pramudya Ananta Toer, bahkan di penjara pun masih bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang karyanya masih bisa kita nikmati sampai sekarang.
Menulis setiap hari tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan menulis, tetapi juga membantu penulis menemukan "suara unik" mereka. Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju penemuan diri. Kebiasaan ini memungkinkan penulis untuk bereksperimen dengan gaya, tema, dan struktur, sehingga menciptakan identitas yang kuat dalam tulisan mereka.
Lebih jauh lagi, menulis adalah cara untuk memahami dunia dan diri sendiri. Melalui menulis, seseorang dapat merefleksikan pengalaman hidup, emosi, dan pandangan mereka terhadap berbagai isu. Menulis memberikan ruang bagi penulis untuk merenung dan menyusun pikiran mereka dengan cara yang tidak mungkin dilakukan melalui percakapan biasa. Proses ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis, tetapi juga bagi pembaca yang dapat belajar dan terinspirasi dari tulisan tersebut.
Meskipun menulis bisa menjadi kegiatan yang sangat pribadi, itu juga memiliki kekuatan untuk menghubungkan orang. Tulisan dapat menjadi medium untuk berbagi ide, pengalaman, dan cerita. Dalam era digital ini, di mana blog dan media sosial memungkinkan siapa saja untuk menjadi penulis, dan harus digarisbawahi bahwa menulis dengan kebiasaan dan cinta dapat menciptakan dampak yang lebih besar. Penulis yang menulis dengan dedikasi dan cinta akan lebih mampu menyentuh hati pembaca mereka.
Namun, seperti halnya semua kebiasaan, membangun kebiasaan menulis memerlukan komitmen dan disiplin. Ada kalanya di mana menulis terasa sulit dan inspirasi tampaknya menghilang. Pada saat-saat seperti itu, menulis harus tetap dilakukan, apapun yang ditulis, bahkan jika hasilnya tidak memuaskan. Dan bagi siapa pun yang merasa menulis sebagai beban, mencoba tetap membiakan adalah jalan terbaik. Dengan demikian, menulis tidak lagi menjadi tugas yang melelahkan, tetapi menjadi aktivitas yang menyenangkan. Seperti di awal, kuncinya adalah "Writing Tresno Jalaran Saka Kulina".
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!