Sayur Genjer [Foto: Shutterstock] |
TANAMAN genjer (Limnocharis flava) adalah salah satu sayuran yang sering dijumpai tumbuh liar di persawahan dan rawa-rawa. Meskipun sering dianggap sebagai tanaman liar, genjer memiliki nilai gizi yang tinggi dan sering diolah menjadi sayuran lezat dan bergizi. Namun, sejarah dan konotasi politik yang melekat pada genjer membuatnya memiliki cerita yang menarik untuk diungkap.
Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, genjer menjadi sayuran yang sangat populer di kalangan rakyat jelata. Kondisi ekonomi yang sulit membuat masyarakat harus mencari alternatif makanan yang murah dan mudah didapat. Genjer yang tumbuh liar menjadi salah satu solusi bagi masyarakat miskin untuk tetap bisa mendapatkan asupan gizi yang cukup. Sayuran ini kaya akan serat, vitamin, dan mineral, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Kondisi itu pulalah yang mengisnpirasi seniman dari Banyuwangi, Muhammad Arief membuat lagu "Genjer-genjer" sebagai bentuk perlawanan dan sindirian kepada penjajah Jepang atas pendudukannya yang membuat rakyat Indonesia menderita. Lagu "Genjer-genjer" pun sangat populer pasca kemerdekaan karena banyak dinyanyikan oleh penyanyi seperti Lilis Suryani dan Bing Slamet yang disiarkan radio.
Namun, popularitas genjer tidak berhenti di situ. Pada era 1960-an, genjer menjadi simbol perlawanan dan dianggap mempunyai keterhubungan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Tersebab karena lagu "Genjer-genjer" yang diciptakan oleh Muhammad Arief menjadi sangat terkenal dan sering dinyanyikan oleh anggota dan simpatisan PKI. Lagu genjer-genjer menceritakan tentang sulitnya kehidupan rakyat kecil yang harus mencari genjer untuk dijadikan makanan sehari-hari. Melalui lagu ini, genjer menjadi simbol perjuangan rakyat miskin melawan ketidakadilan sosial.
Meskipun begitu, setelah peristiwa 1965, genjer dan lagu "Genjer-genjer" mengalami stigma negatif. Banyak orang yang mengaitkan genjer dengan PKI dan melihatnya sebagai sesuatu yang tabu. Padahal, genjer adalah sayuran yang sangat bergizi dan dapat menjadi solusi pangan bagi masyarakat miskin.
Kini, seiring berjalannya waktu, pandangan terhadap genjer mulai berubah. Banyak orang yang kembali menyadari manfaat dan khasiat dari tanaman ini. Genjer tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan gizi. Dengan pengolahan yang tepat, genjer bisa menjadi sajian yang istimewa di meja makan. Bahkan, beberapa restoran kini mulai menyajikan hidangan berbahan dasar genjer sebagai menu andalan mereka.
Dalam konteks ketahanan pangan, genjer memiliki potensi besar. Sebagai tanaman yang tumbuh liar dan mudah dibudidayakan, genjer dapat menjadi alternatif pangan yang murah dan bergizi. Dalam kondisi krisis pangan, genjer bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di lapisan ekonomi bawah.
Saat ini, meskipun sebagian besar orang belum mengenal dan memanfaatkan genjer dengan optimal, tetapi di masyarakat mulai dibudidayakan secara komersial dan diperdagangkan di pasar-pasar atau pun pedagung sayur keliling. Tentu ini suatu hal yang menarik, genjer yang awalnya tanaman liar sudah mulai dilirik sebagai komoditas bernilai ekonomi dan bisa menjadi salah satu solusi pangan yang berkelanjutan.
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!