PERNAHKAH kita mendengar atau mendapati istilah "prakata" dan "kata pengantar" setiap membaca buku atau karya tulis ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, ataupun disertasi? Kedua istilah ini meskipun seringakli digunakan bergantian atau bahkan bersamaan dalam satu naskah, sesungguhya mempunyai perbedaan yang mendasar. Lapa apa perbedaannya?
Prakata adalah bagian dari buku atau tulisan yang ditulis oleh penulisnya sendiri. Dalam prakata, penulis biasanya menjelaskan latar belakang mengapa karya itu dibuat, bagaimana proses penulisannya, serta ungkapan atau penyampaian terima kasih kepada pihak-pihak yang berkontribusi membuar karya tulis tersebut. Jadi, prakata lebih bersifat pribadi dan reflektif, di mana penulis menyampaikan atau menulis pengantar dari sudut pandangnya sendiri. Dalam prakata, penulis juga sering mengungkapkan harapannya terhadap pembaca serta tujuan utama dari penulisan buku atau karya tersebut.
Sementara itu, kata pengantar adalah bagian yang hampir sama dengan prakata, namun ditulis oleh orang lain yang memiliki posisi atau otoritas tertentu dalam bidang yang terkait dengan tulisan tersebut. Orang yang menulis kata pengantar bisa saja seorang ahli, pembimbing, atau tokoh yang dihormati, dan mereka biasanya memberikan pengantar terhadap isi buku atau karya tulis dari sudut pandang orang lain. Kata pengantar juga sering kali berfungsi untuk memberikan validasi atau legitimasi terhadap karya yang akan dibaca. Penulis kata pengantar bisa memberikan pandangannya mengenai pentingnya tulisan tersebut, kontribusi penulis, serta alasan mengapa karya tersebut layak untuk dibaca.
Dengan demikian, perbedaan mendasar antara "prakata" dan "kata pengantar" adalah pada siapa yang menulisnya dan tujuan penulisannya. Adanya prakata dan kata pengantar memberikan pembaca gambaran awal terkait karya yang akan dibaca. Selain itu juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tujuan dan makna karya tersebut.
Dalam dunia kepenulisan atau bahkan akademik, penggunaan "prakata" dan "kata pengantar" seringkali masih keliru. Dalam tugas akhir misalnya, masih sering kita temui persoalan ini, kata pengantar yang kalau mengikuti aturan, idealnya ditulis oleh pembimbing atau promotornya, tetapi masih ditulis oleh mahasiswa itu sendiri.
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!