Ad Code

Andum Apokat Wonosalam: Dari Syukuran Tahunan ke Destinasi Wisata Unggulan


TRADISI Andum Apokat di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang kembali digelar dengan penuh kemeriahan tahun ini. Sebuah perhelatan budaya yang tidak hanya menjadi ajang syukuran tahunan atas hasil bumi yang melimpah, tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan dan kecintaan masyarakat terhadap alam serta pertanianlokal. Tradisi ini telah berkembang menjadi acara yang dinantikan ribuan pengunjung dari berbagai daerah.

Dengan menghadirkan 2.025 kg alpukat yang disusun dalam gunungan raksasa, acara ini menciptakan pemandangan unik dan penuh antusiasme. Ribuan warga berbondong-bondong untuk ikut serta memperebutkan alpukat segar yang dibagikan secara gratis. Suasana penuh kegembiraan dan tantangan semakin terasa saat alpukat dari gunungan raksasa dilempar oleh panitia kepada warga yang berlomba menangkapnya.

Kemeriahan Andum Apokat diawali dengan Kirab Tumpeng Hasil Bumi yang melibatkan 13 Rukun Tetangga (RT) di Desa Sambirejo. Kirab ini menjadi simbol rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki dari pertanian mereka. Tumpeng alpukat yang dibawa peserta kirab kemudian diletakkan mengelilingi gunungan raksasa di lapangan, menciptakan nuansa yang penuh makna dan kekhidmatan.

Dalam acara ini, kita dapat melihat betapa besarnya potensi alpukat sebagai komoditas unggulan daerah. Berdasarkan data terakhir, terdapat puluhan ribu pohon alpukat di Kabupaten Jombang, dengan mayoritas berada di Kecamatan Wonosalam. Bulan Februari menjadi puncak panen alpukat, sehingga tradisi Andum Apokat menjadi momen yang sangat tepat untuk merayakan hasil pertanian sekaligus mempromosikannya.

Pelestarian tradisi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari kita semua. Langkah pemerintah yang membagikan 100 bibit alpukat kepada warga merupakan inisiatif positif yang patut diapresiasi. Dengan menanam dan merawat pohon alpukat, kita tidak hanya menjaga keberlanjutan tradisi, tetapi juga memperkuat posisi alpukat sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Desa Sambirejo.

Selain sebagai bentuk syukur dan pelestarian budaya, Andum Apokat memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata agrikultur. Tradisi ini dapat menjadi salah satu agenda wisata tahunan yang mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempromosikan acara ini secara luas agar semakin dikenal dan diminati.

Ke depan, pengembangan alpukat varietas unggul Wonosalam, seperti varietas Gobang 01 yang telah mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian, menjadi langkah strategis yang harus terus didukung. Dengan pengembangan varietas lokal ini, kita dapat meningkatkan kualitas dan daya saing alpukat Wonosalam di pasar nasional maupun internasional.

Namun, menjaga keberlanjutan tradisi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kita sebagai masyarakat. Kesadaran untuk menjaga kelestarian alam dan hasil bumi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, manfaat ekonomi dan lingkungan yang dihasilkan dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh generasi mendatang.

Melalui tradisi Andum Apokat, kita belajar bahwa pertanian bukan sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat lokal. Semangat kebersamaan yang tercipta dalam acara ini adalah cerminan nilai-nilai luhur yang perlu terus kita pertahankan.

Jadi, mari kita jaga dan kembangkan tradisi Andum Apokat agar semakin bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi ikon kebanggaan Desa Sambirejo. Dengan menjaga tradisi ini, kita turut serta mendukung pariwisata berbasis pertanian, dan menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. Bagi yang belum pernah merasakan keseruan tradisi ini, pastikan untuk memasukkan Andum Apokat Wonosalam dalam daftar agenda wisata tahun depan dan nikmati pengalaman unik dan penuh makna ini.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code