DESA Grogol merupakan salah satu dari 20 desa yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sejak zaman dahulu hingga kini, nama Desa Grogol tidak pernah mengalami perubahan. Keberadaan desa ini memiliki sejarah panjang yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang, wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Grogol dahulu merupakan kawasan hutan belantara sebelum akhirnya dihuni dan berkembang menjadi permukiman yang ramai.
Menurut keterangan Bapak Kholil, Takmir Masjid Al Ikhlas sekaligus tokoh masyarakat setempat, terdapat dua versi utama yang menjelaskan asal-usul nama "Grogol." Versi pertama menyebutkan bahwa nama Grogol berasal dari kata "Gogor," yang dalam bahasa Jawa berarti anak macan. Diceritakan bahwa pada masa lampau, di Dusun Kedaton—yang merupakan salah satu pusat pemerintahan pada era Majapahit dan kini menjadi dusun tetangga Desa Grogol—hidup seekor anak macan milik seorang penguasa setempat. Anak macan tersebut lepas dan berkeliaran di hutan sekitar desa. Masyarakat sekitar berusaha menangkapnya, tetapi anak macan itu sulit dijinakkan. Setelah upaya yang panjang, anak macan tersebut akhirnya berhasil dijinakkan di wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Grogol. Sejak peristiwa itu, masyarakat sekitar mulai menyebut daerah tersebut dengan nama Grogol, yang diyakini berasal dari kata "Gogor."
Versi kedua menyebutkan bahwa nama Grogol berasal dari kata "Gogol" atau "Gogolan," yang merujuk pada alat tradisional yang digunakan untuk menangkap hewan buas seperti macan. Alat ini dibuat dari bambu runcing yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu menjebak hewan liar. Pada masa lalu, masyarakat sering memasang gogolan di wilayah ini untuk menangkap hewan liar yang berkeliaran di hutan. Seiring waktu, daerah yang menjadi tempat pemasangan gogolan tersebut mulai dihuni oleh masyarakat dan akhirnya berkembang menjadi sebuah desa yang diberi nama Grogol.
Selain cerita tentang asal-usul namanya, Desa Grogol juga memiliki nilai sejarah yang cukup penting dalam perkembangan wilayah Jombang. Letaknya yang strategis menjadikannya sebagai salah satu desa yang berkembang pesat, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Meskipun mengalami perkembangan, masyarakat Desa Grogol tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Salah satu bentuk kearifan lokal yang masih dijaga hingga kini adalah tradisi gotong royong. Masyarakat Desa Grogol dikenal memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, yang tercermin dalam berbagai kegiatan sosial seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, pembangunan fasilitas umum, serta kegiatan keagamaan. Keberadaan Masjid Al Ikhlas sebagai pusat kegiatan keagamaan juga menjadi salah satu simbol kehidupan religius masyarakat desa ini.
Selain itu, sektor pertanian masih menjadi salah satu mata pencaharian utama penduduk Desa Grogol. Lahan-lahan pertanian yang subur memungkinkan masyarakat untuk bercocok tanam, terutama padi, jagung, dan tanaman hortikultura. Hasil pertanian dari desa ini tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal tetapi juga dipasarkan ke daerah lain di Jombang. Hal ini menjadikan sektor pertanian sebagai pilar utama perekonomian desa.
Tidak hanya dalam bidang pertanian, masyarakat Desa Grogol juga mulai mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian. Beberapa warga telah merintis usaha di bidang kerajinan tangan, makanan olahan, serta jasa yang mendukung perekonomian desa. Pemerintah desa pun berperan aktif dalam memberikan dukungan melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dari sisi pendidikan, Desa Grogol juga memiliki beberapa lembaga pendidikan yang berperan penting dalam mencerdaskan generasi muda. Sekolah-sekolah yang ada di desa ini menjadi tempat bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sehingga mereka memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Pemerintah desa bersama masyarakat terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agar anak-anak di desa ini dapat bersaing di tingkat yang lebih luas.
Dengan segala perkembangan yang terjadi, Desa Grogol tetap berusaha mempertahankan nilai sejarah dan budayanya. Kisah asal-usul desa ini yang diwariskan secara turun-temurun menjadi bagian penting dari identitas masyarakatnya. Sebagai desa yang memiliki akar sejarah kuat, Grogol terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa melupakan tradisi dan nilai-nilai yang telah lama dijunjung tinggi oleh para pendahulunya.
[Divisi Publikasi dan Dokumentasi, KKM H Desa Grogol Periode 1 TA. 2024/2025, UNDAR Jombang]
0 Komentar
Thanks for your visiting and comments!